Sabtu, 31 Juli 2010

Takdirmu Jelas Bukan Takdirku

Bertemu kawan kawan lama yang dulu susah senang bersama banyak cerita. Dulu dijalanan sama-sama, makan nasi bungkus rame-rame, rokok sebatang disedot bersama-sama dan banyak lagi.

Setelah sekian lama dan bertemu lagi, banyak perubahan yang terjadi. Yang dulu hanya pakai Vespa tua sering mogok, kini sudah bawa Mobil. Yang dulu biasa naik angkot sekarang kemana-mana dianter sopir pribadi. Yang dulu bergaya dengan motor baru gress, sampai sekarang masih setia dengan motor yang sama. Yang dulu suka bercanda hobi ngelawak, kini lebih banyak diam seribu bahasa sebab sakit yang dideritanya. Yang dulu tampak kuper dan suka menyendiri, kini malah jadi orang terkenal. Yang dulunya ingin dianggap jagoan, kini malah jadi pemalu.

Banyak cerita yang ada, banyak perubahan yang terjadi. Mungkin semudah membalik telapak tangan, cepat sekali terjadi. Ya, kawan, kita nggak bakal tahu apa yang terjadi nanti. Kalau Allah SWT berkehendak kamu menjadi orang yang kaya raya, ya jadilah. Kalau Allah SWT berkehendak kamu jadi melarat, ya jadilah. Tetap bersyukur saja, terus berusaha pantang menyerah dan jalani hidup ini dengan baik, sebab besok pagi belum tentu kita masih diberi nafas. Takdirmu jelas bukan takdirku, nasibmu jelas bukan nasibku.

Jumat, 30 Juli 2010

Wakil Rakyat Masuk Rumah Sakit Jiwa

Tadi baca-baca detik.com nemu berita dengan judul yang menarik "Stres, Anggota DPRD Masuk RS Jiwa". Wah?. Wakil rakyat yang terhormat ini dirawat selama dua minggu di RSJ Menur Surabaya.

Wakil Rakyat ini yang dipilih oleh rakyat dan gajinya juga dibayari oleh rakyat ternyata statusnya adalah tersangka korupsi. Yang dikorupsi adalah dana pengadaan eskalator di Pasar Turi Surabaya. Kasus lama yang sampai sekarang juga ndak jelas endingnya. 

Kalau coba gue inget-inget, kasus ini adalah sebagai berikut, pemerintah kota Surabaya memesan eskalator dengan spek tertentu, tapi yang datang dan dipasang ternyata speknya lain, jauh lebih rendah dari yang dibeli, dan sudah pasti harganya lebih murah. Tapi ternyata dana yang diminta adalah sebesar harga spek pertama yang dipesan. Lalu kemana selisih uang yang ada?.. nggak tau? Masuk kantong-kantong mereka sendiri mungkin. Padahal uang itu adalah uang rakyat lho.

Walaupun kasus ini belum ada kejelasan sampai sekarang (sudah berbulan2), yang pasti kalau maling ya tetap maling mau pejabat atau gembel. Dan nanti pasti dapet balesannya entah didunia ini atau di akherat. Balesan itu berupa apa saja, bisa jadi seperti kisah diatas. Berharap semua adalah peringatan agar dia dan yang lainnya sadar untuk semua tindakannya yang merugikan rakyat.

Dan satu pertanyaan usang, "masih beginikah kualitas wakil rakyat yang kita pilih?".

"Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur sambil ngentit duit rakyat...!"

Senin, 26 Juli 2010

Selamat Datang Ramadhan

Alhamdulillah,
Bulan yang ditunggu-tunggu itu datang lagi.
Alhamdulillah,
Insya Allah bila kita masih diberi umur, akan kembali bertemu dengan bulan yang penuh rahmat ini 2 minggu lagi
Carilah pahala sebanyak-banyaknya, sebab belum tentu kelak kita akan bertemu lagi dengan bulan penuh barokah ini....

Saya mohon maaf untuk semua kesalahan yang bagi kalian mungkin terasa disengaja atau yang lepas dari kesadaran saya. Mohon maaf untuk semua kawan disini baik yang belum pernah bertemu dengan saya sesungguhnya atau yang sering bertemu didunia nyata.

Insya Allah kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan yang suci ini dengan hati yang suci pula... Dan Insya Allah kita semua nanti kembali menjadi manusia yang berjiwa baru di hari kemenangan, bukan sekedar berbaju baru.

Doaku untuk negeri ini..

Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan hidayahNYA kepada orang-orang yang selalu berjuang dijalanNYA.

Semoga ALLAH SWT menjauhkan adzab bagi negeri ini yang masih banyak manusianya yang lebih mendewakan secuil gemerlap dunia.

Semoga ALLAH SWT tidak melaknat tanah ini dimana tempat kaum-kaum yang lebih mementingkan kekuasaan manusia dibanding kekuasaanNYA.

Semoga ALLAH SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita yang berani menentang ketidakadilan dan menegakkan kebenaran.

Semoga ALLAH SWT terus menunjukkan kekuasaanNYA agar menyadarkan dan membuka mata dan hati orang-orang di tanah ini yang masih menganggap setan adalah panutan yang keren dan modern.

Amiiin.

Bunga

Sepanjang masa
Dimana tanah dijejak
Disitu kalian berpijak
Tidak hanya awal kelahiran
Juga meliputi akhir hidup
Sebab,
Bukan hanya mata
Tapi juga cinta, harapan dan kesedihan
Kuncupmu bagai balita tertawa
Mekarmu terlihat seperti dara-dara
Layumu pada kepala sang bijak
Menjadi selempang keharuan
Sekaligus kenangan abadi

Kalian bunga,
Sungguh hujan tak sudi reda
Tak pasrah matahari meninggal
Dan tak pernah bosan angin menggauli perawanmu
Biarlah musim jadi penentu
Merah
Hitam
Biru
Juga abu-abu

Kamis, 22 Juli 2010

Memuakan, Namun tak bisa Aku muntahkan.

Bulan-bulan terakhir diisi dengan sejuta kegelisahan. Pikiranku berputar kesana kemari terbuai dalam kebimbangan yang tak berujung. Hari-hari begitu sepi tak tau harus berbuat apa. Aku cukup berdiam didepan layar redup yang tak jelas maknanya. Kawan datang dan pergi silih berganti sesekali menemani malam-malam yang tak lagi dingin. Aaah... mengeluh sering singgah dan merobek lamunanku.

Siapa sahabat siapa musuh sudah tak kutemukan perbedaannya. Dimana kalian disaat aku terpuruk tak berdaya. Kenapa kau datang hanya disaat aku dipuncak kebahagiaan. Sahabatku ternyata hanya tinggal tulisan sedih yang melelehkan air mata di pelataran berdebu.

Aku merasa hanya rangkaian huruf berbentuk nama di belantara buas kesombongan. Aku merasa tak mendapat sesuatu sebagai pedoman jalan gelap kegelisahan ini. Aku tak tau harus memilih jalan yang mana saat dipersimpangan. Dan sekitarku tak ada yang peduli semua sibuk dengan kepalsuan yang terus memberontak.

Yang saat ini tersisa hanyalah bayangan raksasa itu dibelakangku. Dia selalu mengikuti kemanapun aku berada. Menjemukan, membosankan... tapi aku tak bisa melepaskan. Namun semua telah terjadi. Bayangan itu telah menyatu dan terus menghantui hari-hariku. Memuakkan, namun tak bisa aku muntahkan....

Selasa, 13 Juli 2010

Jika Aku Mati Esok Hari

Mengapa kita disini?
Mengapa harus disini?
Kemana kita pergi setelah mati?
Ada apa disana nanti?
Sebagian percaya dan yakin
Sebagian menganggap itu mimpi

Kata mereka hidup begitu singkat
Kata mereka hidup juga terlalu panjang
Kita cuma dapat satu kesempatan
Yang lain merasa mendapat lebih banyak
Aku percaya pada satu berita
Mereka percaya pada banyak cerita

Jika aku mati esok hari
Aku tak tahu apa yang terjadi
Tapi aku selalu percaya pada berita
Hari hariku berusaha tetap berguna
Untuk kamu dan siapa saja
Termasuk untuk yang menjual kehidupan

Mengapa harus takut mati?
Jika itu pasti datang menghampiri
Lebih baik mengumpulkan bekal yang tersisa
Daripada mencaci apa yang terbaca
Dan mengotori kaki dengan dusta
Yang hanya memberatkan langkah-langkah

Mungkin aku tak tahu jawabannya
Mungkin aku tak mengerti kenapa
Aku tak pernah bisa membuktikan
Sebab ku tak pernah mati sebelumnya
Sebab yang mati juga tak pernah cerita
Namun perlahan dan pasti aku menghampirinya

Jika aku mati esok hari
Aku tetap tak tahu apa yang terjadi
Tapi aku selalu percaya pada berita
Kematian adalah kehidupan sesungguhnya
Untuk kamu dan siapa saja
Termasuk yang menjual kehidupan

Yang menangis didepan jenasahku
Yang bersedih didepan jasadku
Yang tertawa diatas kuburku
Yang berpesta untuk kematianku

Jika aku mati esok hari
Jika kita mati esok hari
Mungkinkah disana kita berjumpa?
Sekedar bercanda atau mencaci lagi
Atau menyesali apa yang terjadi
Aku tak pernah tahu, kamu tak pernah tahu

Sabtu, 03 Juli 2010

Negeriku, Negeri Para Penipu

Andaikata subsidi BBM dicabut dan anggarannya dibuat untuk memperbaiki transportasi umum, tentu kalau kita mau beli kendaraan pribadi akan berpikir panjang.
Kenyataannya, transportasi umum disini masih sangat menyedihkan. Sehingga lebih baik punya mobil atau motor pribadi untuk bepergian selain untuk gengsi. Dan setinggi apapun harga kendaraan bermotor, nyatanya masih saja laku sebab memang dibutuhkan.

Andaikata anggaran subsidi BBM dibuat untuk pendidikan dan kesehatan gratis, tentu rakyat Indonesia tidak bodoh-bodoh dan sehat berpikir.
Kenyataannya biaya sekolah dan berobat disini setinggi langit. Sehingga yang boleh pintar dan sehat badannya hanya famili orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi, atau yang punya peluang untuk ngentit duit. Supaya kalau sudah pintar dan kesehatannya terjaga, mereka bisa meneruskan ilmu korup yang diturunkan orang tuanya.

Andaikata subsidi BBM dialihkan untuk menurunkan harga bahan pokok, tentu tidak ada yang berteriak di jalan-jalan berebut sepiring nasi dan sambal.
Kenyataannya harga beras masih mahal, minyak goreng juga mahal, padahal tanah ini subur untuk ditanami padi maupun kelapa sawit. Sehingga lebih baik jadi maling daripada ndak bisa makan. Atau meramaikan setiap perempatan jalan untuk memantapkan profesi sebagai pengemis profesional.

Andaikata tambang-tambang yang ada di bumi pertiwi ini dikuasai dan dikelola oleh bangsa ini, tentu kita semua akan senang dan tidak ada amarah didalam dada.
Kenyataannya sebagian besar tambang yang diberikan Tuhan pada bangsa ini, diberikan cuma-cuma pada bangsa asing untuk dikelola dan dikeruk habis-habisan. Kita cuma sekedar jadi jongos atau satpam mereka yang digaji bulanan jauh dari keuntungan yang didapat. Bukankah pada saat harga minyak dunia naik, semestinya bangsa ini untung besar sebab kita juga punya minyak. Dan lucunya, kita masih saja bangga mengemis hutang pada bangsa yang menginjak-injak tanah ini.

Andaikata para pemimpin tidak mudah mengumbar janji dan senyumnya, tentu mereka sudah dielu-elukan dan disanjung setinggi bintang oleh rakyatnya.
Kenyatannya sekarang foto mereka dicoret-coret dan dibakar di jalanan. Bukti bahwa kebijakan pemimpin ini semakin meresahkan, dan apakah kebijakan yang mereka terapkan hanya untuk kepentingan kantongnya saja?. Dan apakah ini semakin menguatkan anggapan kita bahwa mereka semua adalah kumpulan penipu?.

Negriku negeri para penipu
Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu
Inilah sorga sorganya sorga
Negriku... 'Ngeriku'
(Iwan Fals - Ngeriku - 2004)

Dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi atas dicabutnya subsidi BBM adalah ladang baru untuk korupsi. Lihat saja, banyak orang kaya baru di negeri para penipu ini. Sebuah tindakan yang aneh. Memberi ikan pada orang kelaparan, bukan memberi pancing agar bisa cari makan seterusnya. Kadang kita tidak memahami jalan pikiran pengelola negeri ini yang semakin lama semakin aneh.