Sabtu, 15 Mei 2010

METAMORPHED (selamat tahun baru yang tak pernah terlambat )

Angka di kalendar itu terasa berdetik bak jam dinding.
Sesaat nafasku sesak menyadari waktuku tinggal sedikit.
Hhhhhhh…..

Pandanganku menerawang,
Entah mencoba dengan sia-sia melihat ke masa depan,
atau sekadar menonton tayangan yang telah lalu di benak sendiri.

Seorang manusia, setiap hari selalu mengambil langkah, coba mencapai tujuannya
meskipun tak pernah tahu apakah akan sampai atau tidak
Dimulai dari langkah pertama yang ia ambil
manusia tak akan pernah berhenti coba mencapai tujuannya.

Padahal kita tahu, satu-satunya yang pasti di langkah manusia adalah ketidakpastian.
Oleh karena itulah manusia memiliki harapan.
Sebuah abstraksi yang diciptakan sendiri demi mempertahankan ayunan langkah.
Yang selalu diinginkan untuk lebih baik dibanding yang sebelumnya.

Mungkin itu sebabnya setiap manusia mengambil momen-momen tertentu untuk menggantungkannya.
Momen seperti tahun baru.
Kebanyakan orang menggantungkannya di tgl 1 Januari.
Saudara-saudara kita yang keturunan Cina di tgl,14 February.
Saudara-saudara kita beragama Islam di tgl.7 Desember.
Terserah.
Setiap orang punya kebebasan memilih momennya.

Termasuk diriku.
Kebetulan saja aku memilih tanggal 16 Mei 2010, sebagai tahun baruku.
Sebagai momen untuk menggantung harapan setinggi langit,
yang akan menerangi langkahku beberapa waktu ke depan
yang akan mengiringiku demi mencoba mencapai tujuan
yang semoga menjadi lebih baik daripada sekarang.

Selamat tahun baru teman-teman.
Have a nice METAMORPH
Tolong doakan aku semoga ber-METAMORPHOSHEQUE…

Senin, 03 Mei 2010

Hipnotis

Ngeliat Uya Kuya dan Romi Rafael ngehipnotis orang
dan nyuruh orang itu berbuat tolol
miris banget rasanya
kok ya tega-teganya bikin acara TV kayak begitu
ngggoblok-goblokin dan jadiin bahan ketawaan seindonesia
ngeraup untung dari kemaluan orang lain

Yang lebih miris lagi adalah saat menyadari
kayak begitulah tololnya kita saat dihipnotis

Gak perlu seorang Uya Kuya dan Romi Rafael
cukup selembar Bung Karno dan Hatta
atau sehelai WR Soepratman
kadang kita bisa-bisanya dihipnotis

Persis plek ketiplek
kita dipermalukan
dianggep gak punya moral
gak punya martabat
jual diri
kayak pelacur mahakam
kayak Evie Juling sang urban legend 80-an

Dan sebentar lagi kita bakal menuai
hasil hipnotis baru
tanpa Romi Rafael
tanpa Uya Kuya
tanpa Soekarno-Hatta
tanpa W.R. Soepratman

Cukup seuntai senyuman jendral

Layaknya senyuman jendral di awal 60-an
yang nggotong kita ke swasembada palsu
ke masa kebebasan yang bertanggung jawab
(siape yang bebas, siape yang tanggung jawab??)
ke dalem ekonomi kekeluargaan
(keluarga siapeee!!??? >-< )
ke dalem era warna dunia hijau - kuning
(dunia hitam kaleeeeeeeeee!!)
ke saat harga-harga DISESUAIKAN
(dinaikin, goblokkkkkkkk!!!!)

selama 3 dasawarsa

Kisah hitam yang terlupakan
kisah klasik yang meromantis lagi
kisah hipnotis yang tersamarkan
dan itu semua pilihanmu
duhai bangsa pemaaf

Selamat datang hipnotis baru...